Pesan Dirjen Kesmas Kemenkes RI : Program Kesehatan Masyarakat harus menjadi garda terdepan pada transformasi layanan Kesehatan..!!!

Kegiatan dilaksanakan di aula hotel Aston Bogor selama 4 (empat) hari sejak tanggal 31 Agustus – 03 September 2022, diawali dengan pembukaan dan laporan panitia, lalu sambutan Sesditjen Kemenkes RI. Rangkaian sambutan di awal orientasi ini diakhiri dengan arahan dan pembukaan, kegiatan secara resmi oleh Sesditjen Kemenkes RI. Secara singkat dalam arahannya bahwa Strategi penguatan sistem kesehatan dengan peningkatan sistem Kesehatan masyarakat sebagai transformasi baru yang sangat esensial bagi pelayanan Kesehatan secara komprehensif. Diharapkan agar setelah mengikuti pertemuan ini, para peserta berkomitmen untuk memahami dan meningkatkan indicator berdasarkan RPJMN yang baru sesuai perubahan nomenklatur di kementerian Kesehatan RI. Peserta harus menyebarkan informasi kegiatan ke semua kab/kota di daerahnya masing-masing. Besar harapan agar kegiatan bisa meningkatkan kemampuan fasilitator yang tujuannya utk meningkatkan cakupan pelayanan kesmas di masing-masing provinsi dan kabupaten/kota.

Kegiatan Pertemuan ini sebagai bentuk koordinasi dan konsolidasi Direktorat jenderal kemenkes RI Bersama seluruh jajaran Kesmas di Provinsi dan Kabupaten/kota untuk bersinergi dalam menghadapi transformasi Kesehatan masyarakat yang dinamis dan komprehensif melalui kebijakan dan strategy yang tepat sasaran.

Pemaparan materi dalam kegiatan ini disampaikan oleh Dirjen Kesmas, masing-masing Direktur pada Dirjen Kesmas Kemenkes RI dan Direktur Kementrian Dalam Negeri dan Keuangan.

Kegiatan ini diakhiri dengan Rencana Tindak Lanjut dari masing-masing Provinsi sebagai bentuk komitmen dari peserta yang telah dibekali dengan pengetahuan maupun praktik aplikasi Komdat Kesmas agar dapat kembali ke daerah masing-masing dan mensosialisasikannya ke teman-teman pengelola program di kabupaten/kota.


 

Aplikasi e – Kohort dan Simatneo adalah upaya untuk menekan angka kematian ibu dan bayi.

Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Hotel Litani, Kefamenanu pada tanggal 30 -31 Agustus 2022 ini diawali dengan pembukaan dan laporan oleh panitia pelaksana. Kegiatan dibuka oleh Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten TTU. Pengelola aplikasi di Kabupaten TTU berkomitmen untuk menyebarkan informasi ini ke semua tenaga kesehatan di wilayah kerjanya. Semua puskesmas dan Rumah Sakit diharuskan untuk memanfaatkan sistem pelaporan KIA melalui aplikasi ini. Harapannya, kegiatan ini bisa meningkatkan pelayanan yang nantinya bisa menurunkan AKI dan AKB di Kabupaten TTU.

Pada hari pertama, materi yang disampaikan oleh tim dari provinsi adalah pengenalan tentang aplikasi Simatneo dan e-Kohort. Didasari oleh masih tingginya AKI dan AKB di provinsi NTT dan masih adanya perbedaan jumlah berdasarkan laporan program dan hasil survei (SDKI dan Riskesdas), maka perlu dikuatkan sistem pencatatan dan pelaporan secara berjenjang mulai dari Bidan di desa sampai ke manajemen Dinas Kesehatan Kabupaten yang dikelola oleh tenaga yang berkompeten dan bertanggungjawab berbasis aplikasi secara valid dan akurat. Aplikasi ini akan membantu Dinas Kesehatan Kabupaten untuk mengontrol secara langsung faskes-faskes di wilayahnya.

Setelah pengenalan, dilanjutkan dengan praktikum entri data pada aplikasi e-Kohort. Nantinya dinas kesehatan kabupaten bertugas untuk mendaftarkan faskes-faskes yang ada di wilayah kerjanya dan memantau pengisian data pelayanan ibu, pelayanan anak serta jampersal. Lalu faskes mendaftarkan nakes yang ada di wilayahnya masing-masing dan juga melakukan entri data jampersal. Sedangkan tugas dari nakes adalah mengisi data pelayanan yang dilakukan baik kepada ibu maupun kepada anak.

Jadi e- Kohort ini sebenarnya adalah register manual Kohort yang dituangkan secara online ke dalam aplikasi. Keuntungan aplikasi ini adalah dinas kesehatan kabupaten dapat mengontrol langsung secara online data-data yang diinput oleh nakes-nakes tersebut. Hambatannya adalah masih adanya puskesmas-puskesmas yang mengalami masalah jaringan di wilayahnya.

Pada hari kedua, masih dilanjutkan dengan entri data pada aplikasi e-Kohort. Selain itu, juga praktikum entri data pada aplikasi Simatneo. Simatneo adalah aplikasi monitoring dan evaluasi pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Pada aplikasi Simatneo, hal – hal yang diinput berhubungan dengan data (maternal, neonatal dan bayi) dan manajemen (SDM, sarana prasarana, Obat dan BHP, manajemen pelayanan, serta SOP yang tersedia) di faskes baik rumah sakit maupun puskesmas. Sama seperti e- kohort, melalui aplikasi simatneo dinas kesehatan kabupaten dapat mengontrol langsung secara online kurang lebihnya pelayanan di faskes – faskes guna menjadi dasar pengambilan kebijakan.

Kegiatan ini diakhiri dengan Rencana Tindak Lanjut dari masing – masing Puskesmas dan Rumah Sakit sebagai bentuk komitmen dari peserta agar saat kembali ke wilayah kerjanya masing-masing , mensosialisasikannya ke teman-teman nakes yang lain dan menerapkannya. (penulis; Adriana Kikhau & Chrisyanto Manek)


#orientasi #ekohort #simatneo #kia