Ayo Temukan Obati Sampai Sembuh (TOSS) TBC

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan petugas kesehatan dan kader dalam penanggulangan TBC, menyampaikan petunjuk pelaksanaan penanggulangan TBC bagi kader kesehatan di masyarakat dan menyampaikan petunjuk teknis pelaksanaan investigasi kontak dan Pengawas Menelan Obat (PMO), kegiatan ini melibatkan kader PKK desa yang berasal dari Pokja 4 dengan harapan agar kader PKK dapat menjadi pelopor dan corong informasi tentang TBC bagi masyarakat dan kader kesehatan lainnya serta membantu dalam penemuan dan pengawasan minum obat pasien TBC.

Kegiatan dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat (Paulus Mami, SKM) dalam arahan tersebut beliau menyampaikan kegiatan ini mengajarkan tentang kerja kolaborasi dengan melibatkan Team PKK, harapannya peserta memahami tugas dan fungsi masing-masing agar penemuan dan angka keseberhasilan pengobatan pasien TBC di kab manggarai barat dapat meningkat. Point kedua tetang pemanfaatan data TBC dengan baik agar kegiatan investigasi kontak dapat dilaksanakan tepat sasaran.

Adapun materi – materi yang disampaikan adalah  :

  1. Kebijakan Nasional Program Tuberkulosis dan Capaian indikator TBC Kota/kabupaten
  2. Informasi penyakit TBC dan Penanggulangannya
  3. Petunjuk teknis pelaksanaan investigasi kontak bagi petugas dan kader dan hasil capaian indikator program TBC kabupaten Manggarai Barat
  4. Peran dan Tugas kader TBC
  5. Pengawas Menelan Obat (PMO)
  6. Selama penyampaian materi diselingi dengan kuis/pertanyaan dan penyerahan hadiah bagi peserta yang berhasil menjawab pertanyaan.

Kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian Rencana Tindak Lanjut (RTL) dari 22 puskesmas dengan isi RTL secara garis besar memuat tentang :

  1. Meningkatkan penemuan kasus TBC dengan memanfaatkan sumber dana yang tersedia di puskesmas masing-masing.
  2. Memanfaatkan kader PKK yang telah dilatih TBC untuk kegiatan penjaringan kasus, dan penyuluhan di puskesmas masing-masing.

Kegiatan ditutup oleh kepala bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat, dengan menyampaikan penegasan tentang RTL yang telah di buat oleh 22 puskesmas untuk dapat ditindaklanjuti dengan sumber dana yang tersedia dan akan di pantau oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat melalaui evaluasi hasil capaian indikator progrm TBC.

#TOSSTB

Ayo Temukan Obati Sampai Sembuh (TOSS) TBC

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan petugas kesehatan dan kader dalam penanggulangan TBC, menyampaikan petunjuk pelaksanaan penanggulangan TBC bagi kader kesehatan di masyarakat dan menyampaikan petunjuk teknis pelaksanaan investigasi kontak dan Pengawas Menelan Obat (PMO), kegiatan ini melibatkan kader PKK desa yang berasal dari Pokja 4 dengan harapan agar kader PKK dapat menjadi pelopor dan corong informasi tentang TBC bagi masyarakat dan kader kesehatan lainnya serta membantu dalam penemuan dan pengawasan minum obat pasien TBC.

Kegiatan dibuka oleh plt.Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Timur (Tinus Ndjurumbaha,SKM., M.AP) dalam arahan tersebut beliau menyampaikan bahwa untuk mencapai eliminasi Tuberkulosis (TBC) diperlukan komitmen dari kita semua dalam melaksanakan tugas masing-masing. untuk kabupaten sumba timur pasien dibekali dengan Nutrisi (susu), pengganti transport ambil obat, semua disuport sehingga kembali pada komitmen dan kemauan kita sebagai pengelola TBC untuk bekerja kolaborasi dengan baik, harapannya penemuan dan angka keseberhasilan pengobatan pasien TBC di kab Sumba Timur dapat meningkat.

Adapun materi – materi yang disampaikan adalah  :

  1. Kebijakan Nasional Program Tuberkulosis dan Capaian indikator TBC Kota/kabupaten
  2. Informasi penyakit TBC dan Penanggulangannya
  3. Petunjuk teknis pelaksanaan investigasi kontak bagi petugas dan kader dan hasil capaian indikator program TBC kabupaten Sumba Timur
  4. Peran dan Tugas kader TBC
  5. Pengawas Menelan Obat (PMO)
  6. Selama penyampaian materi diselingi dengan kuis/pertanyaan dan penyerahan hadiah bagi peserta yang berhasil menjawab pertanyaan.

Kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian Rencana Tindak Lanjut (RTL) dari 24 puskesmas dengan isi RTL secara garis besar memuat tentang :

  1. Meningkatkan penemuan kasus TBC dengan memanfaatkan sumber dana yang tersedia di puskesmas masing-masing.
  2. Memanfaatkan kader PKK yang telah dilatih TBC untuk kegiatan penjaringan kasus, dan penyuluhan di puskesmas masing-masing.

Kegiatan ditutup oleh plt.kepala bidang P2P dinas kesehatan kabupaten Sumba Timur (Rambu Hamueti Nd, S.KM., M.Kes). dengan menyampaikan penegasan tentang RTL yang telah di buat oleh 24 puskesmas untuk dapat ditindaklanjuti dengan sumber dana yang tersedia dan akan di pantau oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Timur melalaui evaluasi hasil capaian indikator progrm TBC.

#TOSSTB

Tingkatkan Penemuan Tuberkulosis , Kualitas Laboratorium Se-Daratan Timor dan Alor

Tujuan kegiatan ini adalah melakukan assessment laboratorium intermediate di Kabupaten Kabupaten Timor Tengah Utara, Melakukan On The Job Training Pemeriksaan Laboratorium secara mikroskopis Mensosialisasikan penggunaan software e-TB12 dalam pelaporan hasil uji silang mikroskopis TB. Melakukan sosialisasi kembali alur uji silang mikroskopis TB. Memastikan pemantapan mutu eksternal uji silang mikroskopis TB di provinsi, kota/kabupaten, serta layanan berjalan sesuai dengan tujuan Program Penanggulangan TB Nasional. Memperbaharui data jejaring laboratorium TB di level provinsi. Dan mendapatkan data pelaksanaan hasil uji silang mikroskopis TB sesuai periode yang dibutuhkan.

Kegiatan dibuka oleh Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Utara : Robertus Tjeunfin, S.Kep, Ns, MPH. Dalam pembukaan tersebut beliau menyampaikan bahwa TB masih menjadi masalah, budaya. Masyarakat enggan memeriksakan kesehatan secara dini karena adanya stigma bahwa TBC adalah penyakit keturunan. Perlu ada laboratorium intermediate, untuk mengetahui mutu pemeriksaan laboratorium sehingga pemeriksaan tepat pengobatan tepat Kalau penyakit tuberkolosis sudah komlpikasi maka penanganannya akan menjadi lebih sulit. Pertemuan ini sangat penting untuk pengembangan profesi kita, kita dituntut profesionalisme bekerja.

Kegiatan  dilaksanakan selama 5 (lima) hari efektif, dimana hari I – III  adalah melalukan asessment kesiapan laboratorium intermediate dalam melakukan uji silang slide TBC. Dan hari III –  V juga dilanjutkan dengan kegiatan Pertemuan Peningkatan Kapasitas Laboratorium Pemeriksaan BTA Mikroskopis Tuberkulosis.

Adapun materi – materi yang disampaikan adalah  :

  1. Kebijakan Program TBC dan Kebijakan Laboratorium TBC.
  2. Sosialisasi alur uji silang ter up date dan E TB 12
  3. Keamanan Kerja dan Perawatan Mikroskopis
  4. Pengumpulan dan Pemeriksaan Dahak
  5. Pemeriksaan Mikroskopis TB
  6. Praktek Penggunaan Aplikasi E TB 12
  7. Diskusi dan Presentase masing masing Kabupaten dan rencana tindak lanjut.

Berdasarkan hasil penilaian  Uji Panel dan kemampuan  Sumber Daya Manusia  serta sarana yang ada maka dapat disimpulkan bahwa  Laboratorium Kesehatan  Kabupaten  TTU  layak sebagai Laboratorium Rujukan Intermediate se-daratan  Timor. Laboratorium Rujukan Intermediate di Kabupaten TTU  perlu dilengkapi dengan SK dari Kepala Dinas Kesehatan  Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi NTT. Hasil Assasment disampaikan oleh Kepala  UPTD Laboratorium Kesehatan Provinsi  NTT kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten TTU.

Waktu peningkatan kapasitas terlalu singkat sehingga tidak cukup  untuk melakukan pembacaan sediaan dalam  jumlah yang seharusnya  50 sediaan, waktu yang ada hanya dapat membaca 10 sediaan . Perlu peningkatan  kapasitas  bagi petugas mikroskopis TB se daratan Timor sehingga semua punya pemahaman  yang sama tetang pembuatan dan pemeriksaan mikroskopis TB dengan waktu  yang cukup dan perlu percepatan  pembentukkan Labkesda  untuk Kabupaten yang belum ada sehingga memudahkan untuk pembentukan LRI.

Kegiatan ditutup dengan penyampaian Rencana Tindak Lanjut dari masing – masing Kabupaten antara lain :

  • Mengembangkan Laboratorium Intermediate di Kabupaten lain (Kota Kupang dan Kabupaten Kupang)
  • Melakukan sosialisasi uji mutu internal dan eksternal hasil laboratorium kepada petugas mikroskopis laiinya dengan bekerja sama bersama Patelki.
  • Mendata ulang asset mikroskopis yang berfungsi baik ataupun yang rusak ringan dan rusak berat.

Melakukan uji silang sediaan dimulai pada triwulan III tahun 2022.

#TOSSTB