Latest News
Kitchen Chat and more…
Kitchen Chat and more…
Ditemukan satu pasien Covid-19 varian Omicron di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Namun begitu pasien tersebut telah dinyatakan sembuh.
“Sesuai hasil pemeriksaan sampel swab memang ada satu pasien Covid-19 di Kota Kupang yang terpapar Omicron. Namun pasien yang bersangkutan sudah dinyatakan sembuh sebelum hasil pemeriksaan dari Jakarta diterima Pemerintah Kota Kupang,” kata Wakil Wali Kota Kupang, Hermanus Man, Senin (7/2/2022).
Menurutnya pasien tersebut merupakan pelaku perjalanan dari Amerika Serikat (AS). Dia mengatakan awalnya saat dari AS pasien tersebut dinyatakan negatif dari paparan virus Covid-19. Namun ketika tibda di Kota Kupang hasil tes menunjukkan positif Covid-19 varian Omicron. Kemudian dilakukan upaya pengobatan terhadap pasien tersebut dengan melakukan perawatan medis.
“Setelah diketahui terpapar COVID-19 yang bersangkutan langsung menjalani perawatan medis sampai dinyatakan sembuh pada pekan lalu. Pasien yang bersangkutan sudah tinggalkan tempat perawatan medis karena sudah dinyatakan sembuh,” ujar Hermanus.
Hermanus Man berharap warga Kota Kupang untuk tetap mentaati protokol kesehatan pencegahan Covid-19 guna mengantisipasi adanya penularan varian Omicron. Dia pun mengatakan Pemerintah Kota Kupang akan mulai lagi melakukan operasi penegakan protokol kesehatan guna menekan peningkatan kasus Covid-19.
#Stefanus Dile Payong
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mengingatkan para Bupati dan Walikota se-Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memprioritaskan masalah kesehatan selama tahun 2022 termasuk masalah Malaria yang terjadi setiap tahun dan angka tertinggi tercatat terjadi di sejumlah Kabupaten sedaratan Pulau Sumba.
Menurut Gubernur NTT Viktor Laikodat, Malaria dan Demam Berdarah merupakan masalah prioritas yang menjadi perhatian semua kepala Daerah di Nusa Tenggara Timur, selain percepatan program vaksinasi dan penanganan stanting.
Bahkan ia menegaskan bahwa, kasus Malaria sudah menjadi agenda serius pemerintah pusat selain covid-19, stunting, dan kasus kematian ibu dan anak.
Menurut Gubernur Viktor Laiskodat, Pemerintah NTT mencatat penanganan kasus malaria terbaik terjadi di Kabupaten Manggarai Timur.
Sementara yang perlu menjadi perhatian adalah di Kabupaten sedaratan Pulau Sumba.
Karena kasus Malaria tertinggi berdasarkan catatan Pemerintah Provinsi NTT terdapat di Kabupaten Sumba Barat Daya.
“Tentang malaria, Presiden sudah menyampaikan hal ini. Dan di NTT itu yang terbaik di Kabupaten Manggarai Timur. Sedangkan yang berat itu Sumba secara keseluruhan,” tegas Gubernur NTT di Aula Rujab Gubernur NTT, awal Desember 2021.
Gubenur NTT juga menegaskan bahwa, sebagai daerah pariwisata perlu mengantisipasi dengan benar masalah kesehatan, karena bukan saja covid-19 yang menjadi prioritas perhatian saat ini akan tetapi stunting, malaria, dan kematian ibu dan anak juga menjadi porsi perhatian lebih oleh Pemerintah Daerah.
“Sumba Barat Daya paling tinggi Malaria. Dan Bapak Presiden sudah menyampaikan ini menjadi perhatian kita. Walaupun daerah lain sangat rendah bahkan sudah tidak ada, tapi jangan anggap remeh masalah ini. Contoh di Sumba itu. Nanti orang ke Sumba dan dia terjangkit Malaria, tentu akan berpengaruh terhadap daerah lainnya. Jadi ini mestinya diperhatikan bersama semua Kepala Daerah,” tegas Gubernur VBL.
Oleh karena itu, Gubernur NTT meminta para Kepala Daerah di NTT khususnya di Pulau Sumba selalu membangun kerja kolaborasi, baik dengan Pemerintah Pusat maupun dengan Lembaga-Lembaga Non-Pemerintah seperti Sumba Foundation untuk menangangi kasus Malaria.
“Bupati Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat, dan Sumba Barat Daya, tolong serius anggarannya dan membangun kerja kolaborasi. Di Sumba itu ada Sumba Fondation. Jadi ada dokter yang sudah bertugas di sana dan nanti ada dokter dari Kementerian Kesehatan ke Sumba, nanti kita duduk bersama untuk membicara secara baik penanganan kasus malaria ini. Karena Sumba itu adalah salah satu daerah pariwisata kita di NTT. Ini harus kita jaga bersama,” tegas Gubernur NTT lebih lanjut.
Menanggapi Kasus Demam Berdarah dan Malaria yang terjadi hampir setiap tahun pada saat musim penghujan dan himbauan Gubernur NTT, Ketua Karang Taruna Kota Kupang Stenly Boymau mengharapkan, para Kader Karang Taruna mulai melakukan gerakan kebersihan bersama di Lingkungannya masing-masing bekerjasama para Ketua RT-RW melakukan foging, membersihkan sampah-sampah menumpuk, dan genangan-genangan air yang menyebabkan hidupnya jenting-jenting nyamuk.
“Tahun lalu diawal tahun seperti ini ada teridentifikasi ratusan kasus dan ada lima atau sepuluh orang warga Kota Kupang yang meninggal dunia. Sehingga karang taruna Kota Kupang tahun lalu (2021) melakukan aksi foging massal di empat Kelurahan zona merah DBD dengan daya jangkauan rumah lima ratus lebih. Tahun ini kita sudah memprogramkan itu,” ungkap Stenly Boymau.
“Saya serukan kepada teman-teman kader untuk jangan menunggu sampai waktunya tiba untuk kita melaksanakan programnya. Tetapi mari membangun kerjasama dengan Pemerintah RT, RW, Kelurahan, sampai tingkat Kota Kupang, melakukan gerakan bersama membersihkan sampah-sampah yang medah menampung air, karena tempat-tempat itu yang biasa menampung jentik-jentik nyamuk. Jangan kita menunggu tetapi mulai bergerak bersama, sehingga kasus ini diminimalisir atau menghilangkannya, dan tidak terjadi lagi korban,” imbaunya lebih lanjut.
Ketua Karang Taruna Kota Kupang Stenly Boymau juga menghimbau semua Kader Karang Taruna di Kota Kupang membangun kerjasama Pemerintah, mulai dair tingkat RT-RW hingga Pemerintah Kota Kupang, melakukan upaya edukatif, agar masyarakat sedini mungkin memproteksi diri terhadap DBD yang selalu menjadi persoalan bersama setiap tahun baik di Kota Kupang maupun Kabupaten lainnya di Nusa Tenggara Timur.
Sumber : Alo Tani, RRI Kupang – 05 Januari 2022*
Penyebaran varian baru corona virus disease 2019 (Covid-19) di Indonesia terus meluas. Kini virus dengan tingkat penyebaran yang sangat cepat itu sudah masuk ke wilayah NTT.
Kepala Dinas Kesehatan, Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi NTT, dr. Messerassi Ataupah kepada TIMEX, Senin (7/2) membenarkan adanya pasian yang terdeteksi virus covid-19 jenis omicron itu. Dikatakan, varian baru itu diketahui setelah dilakukan pengiriman sampel swab ke Jakarta pada 3 Februari 2021. “Ia benar. Di NTT sudah ada kasus virus omicron. Baru satu orang dan ada di Kota Kupang,” kata dr. Messerassi.
Terkait penanganan, pasien tersebut sementara dalam penanganan Dinas Kesehatan Kota. “Sudah jalani isolasi dan teknisnya Pemokot yang tahu,” bebernya.
Dengan kasus baru varian Omicron ini, dr. Meserasi mengimbau seluruh masyarakat NTT agar tetap mematuhi protokol kesehatan dan lebih sadar pentingnya vaksinasi. “Masyarakat yang belum vaksin segera vaksin karena hanya vaksin sajalah yang bisa membantu menangkal virus Covid-19,” imbau mantan Kadis Sosial NTT itu.
#Timexkupang
Alamat : Jl. Palapa No.22, Oebobo, Kec. Oebobo, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Facebook : Dinkes Ntt
Youtube : Dinkes Dukcapil NTT
Instagram : @dinkesdukcapilntt
Twitter : @dinkescapilntt
M | T | W | T | F | S | S |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | ||||||
2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 |
9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 |
16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 |
23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 |
30 |