Strategi untuk menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi di Kabupaten Sumba Barat Daya
Kegiatan Orientasi Pelaksanaan AMP-SR, Sistem Informasi Matneo, MPDN dan E-Kohort di Kabupaten Sumba Barat Daya dilaksanakan pada tanggal 7 Juli 2022 yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dalam pencatatan dan pelaporan pelaksanaan AMP-SR, Sistem Informasi Matneo, MPDN dan E-Kohort, yang diikuti oleh pengelola program KIA, pengelola data dan bidan koordinator puskesmas yang bersumber dari DPA-SKPD Dinas Kesehatan Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi NTT TA. 2022. Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Seksi Kesga, Gizi dan KB Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Barat Daya Magdalena Koni,AMd.Keb. Pada kegiatan tersebut dilakukan pemaparan materi, diskusi, tanya jawab, evaluasi pelaksanaan program Kesehatan keluarga dan kesepakatan rencana tindak lanjut kegiatan.
Dari rangkaian pembahasan masalah dan diskusi yang dilakukan diperoleh hal-hal sebagai berikut :
- Puskesmas Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar (PONED) tidak berjalan karena Tim PONED tidak lengkap
- Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak belum dilaksanakan dengan baik
- Sistem pemantauan ibu hamil, bersalin, ibu nifas dan bayi baru lahir tidak aktif berjalan
- SK Tim AMP-SR sudah dibentuk yang terdiri dari Tim manajemen, tim audit internal dan tim audit eksternal
- Dalam pencatatan dan pelaporan secara online terkendala dengan jaringan internet.
- Pengisian MPDN dan SIMATNEO belum dilaksanakan di Puskesmas karena belum semua pengelola mendapatkan pelatihan aplikasi tersebut.
- Pencatatan pelaporan yang dilakukan oleh Puskesmas meliputi Register ibu hamil, Register Kohort ibu hamil, Bayi, Balita, Kesehatan reproduksi, Lansia, Anak Usia Pra Sekolah, Ibu Hamil, Ibu Hamil, Ibu Nifas, Keluarga Berencana, Lanjut usia, Kesehatan Reproduksi, Kelas Ibu Hamil, Triple Eliminasi, Bayi Balita
- Untuk pelaporan e-kohort sudah dilakukan pengentrian kevuali untuk 1 puskesmas baru yang belum mendapatkan user untuk pengisian aplikasi dan masih terkendala pengentrian data pelaporan karena jaringan masih terganggu baru sampai pada tahap pengisian profil puskesmas
- Pelayanan Managemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) dan lanjut usia di Puskesmas dilaksanakan oleh perawat dan sudah mengikuti pelatihan
- Untuk pemantauan ibu yang akan bersalin dengan wa group yang dibentuk sebagai sarana konsultasi, komunikasi dan konfirmasi dari pengelola KIA Kabupaten, bidan koordinator puskesmas, bidan di desa, dan tokoh masyarakat.
- Masih terjadi penolakan tindakan bagi ibu hamil dalam proses persalinan untuk di fasilitas kesehatan baik normal maupun operasi sehingga melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat untuk membuka wawasan bagi keluarga ibu hamil.
- Persalinan masih dibantu oleh dukun dan akibanya bayi yang dilahirkan meninggal
- Dokter spesialis obgyn masih terbatas jumlahnya
- Kasus kehamilan remaja sampai dengan bulan Juni 2022 sudah mencapai 171 orang
- Peningkatkan pemberian Tablet Tambah Darah bagi remaja putri dan ibu hamil untuk meningkatkan cakupan dan menghindari penumpukan di Instlasi Farmasi Kabupaten (IFK) dan Puskesmas
- Pengelolaan obat, alat kesehatan, alat kontrasepsi dan biskuit makanan tambahan belum dilakukan satu pintu oleh farmasi di PuskesmasRencana Tindak lanjut Pertemuan :
- Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak dan Keluarga Berencana dilaksanakan sesuai SOP
- Pelayanan Bayi dan Balita sakit menggunakan MTBS
- Pengisian Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak secara tepat dan benar baik secara manual maupun digital (SIMATNEO, MPDN dan E-KOHORT)
- Pengiriman laporan tepat waktu
- Mengaktifkan sistem pemantauan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan bayi baru lahir
Serangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan dengan menghasilkan beberapa rencana tindak lanjut sebagai komitmen dari Pengelola Program KIA, bidan koordinator Puskesmas dan pengelola data KIA Puskesmas yang ditutup oleh Kepala Seksi Kesga, Gizi dan KB Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Barat Daya Magdalena Koni,AMd.Keb.
#AKI/AKB
Penulis : Dwi Rahayu Widiastuti