Sosialisasi/Advokasi Introduksi PCV (Pneumococcus Conjugasi Vaccine) di Kabupaten Ende

Pneumonia merupakan penyebab utama kematian balita di dunia termasuk negara berkembang seperti Indonesia sebesar (36%). Hasil Riskesnas, prevalensi pneumonia di Indonesia sebesar 4.8% dengan prevalensi tertinggi pada balita dengan kelompok umur 12-23 bulan.

Streptococcus Pneumonia atau Pneumokokus dapat menyababkan penyakit pneumonia yang ringan dan bersifat non-invasif maupun berat dan bersifat invasif. Selain disebabkan oleh Streptococcus Pneumonia, pneumonia juga disebabkan oleh Haemophylus Influenzae tipe B (HiB).

Oleh karena itu, maka dalam rangka mencegah terjadinya penyakit yang disebabkan oleh HiB, maka telah dilakukan introduksi vaksin HiB yang dikombinasikan dengan DPT-HB menjadi DPT-HB-HiB kedalam program imunisasi nasional sejak tahun 2013. Hal tersebut dilaksanakan karena HiB merupakan penyebab ± 23% penyakit pneumonia yang serius pada anak.

Upaya ini akan lebih efektif bila dibarengi dengan pemberian imunisasi Pneumokokus sehingga diharapkan dapat menurunkan angka kematian akibat Pneumonia secara signifikan, sehingga Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan kebijakan pemberian imunisasi Pneumococcus Conjugasi Vaccine (PCV) kedalam program imunisasi nasional.

Dengan melihat jumlah kasus pneumonia di Kabupaten Ende tahun 2020 sebanyak 207 kasus (17,76% pneumonia pada balita) dan tahun 2021 sebanyak 435 kasus (37,31% pneumonia pada balita), maka dilakukannya kegiatan Sosialisasi dan Advokasi Introdukasi Pneumococcus Conjugasi Vaccine  (PCV) bagi petugas puskesmas untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuannya serta dapat mengimplementasikannya dalam pelayanan imunisasi terutama berkaitan dengan teknis pelaksanaan imunisasi PCV dan kasus KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) dan penanganan KIPI Imunisasi PCV.

Kegiatan tersebut dilakukan pada tanggal 5 Agustus 2022 di Kabupaten Ende yang dihadiri oleh 60 orang yang terdiri dari 26 orang Kepala Puskesmas, 26 orang pengelola imunisasi dan 8 orang berasal dari lintas program. Narasumber dalam kegiatan sosialisasi tersebut berasal dari Dinas Kesehatan, Kependudukan dan Pencatatan Sipil Prov. NTT (Yosef Kupertino, S.Si/Staf Substansi Surveilans dan Imunisasi), dokter specialis Anak (dr. Ardanta Topik Tarigan, Sp.A) dan Dinas Kesehatan Kab. Ende (Kabid P2P/Maria Agistina P. Tondong, SKM. MPH.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *