APAKAH DATA KIA BENAR DAN VALID??

Kegiatan ini dilaksanakan oleh pengelola program Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan, Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi NTT. Kunjungan lapangan dilaksankan pada tanggal 04-05 Juli 2022 di Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Timur. Tim Provinsi bertemu dengan Kepala Bidang Kesmas dan Sub Koordiantor pelayanan Pesehatan Keluarga untuk berdiskusi dan berdialog terkait pencatatan dan pelaporan pelayanan program kesehatan keluarga.

Tim melakukan verifikasi laporan rutin program kesehatan keluarga pada tahun 2021 dan laporan s/d kedaan Mei 2022 dan

melakukan diskusi dengan pengelola data di kabupaten untuk mengetahui kekuatan, kendala dan solusi dalam proses penginputan, pengiriman, penyajian dan analisa data program.

Data yang berkualitas akan menunjang perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program yang berkualitas. Data yang berkualitas harus memenuhi syarat-syarat: kelengkapan, ketepatan, akurasi dan kesesuaian indikator antar program dan sektor.

Pencatatan dan pelaporan kesehatan Keluarga meliputi; Laporan rutin program kesga (laporan form 1- form 7), laporan e- kohort, laporan SIMATNEO (Sistem Informasi Maternal dan Neonatal), Komdat Kesmas (Komunikasi Data Kesehatan Masyarakat) dan Laporan khusus program lainnya.
Dalam kenyataan di lapangan seringkali kita menemukan data yang berbeda antar program, antar sektor dan antar jenjang pengiriman (Kabupaten dan provinsi).

Sebagai contoh: data yang diinput dan dikirim oleh Kenyataan menunjukan ada perbedaan signifikan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia dan Riset Kesehatan Dasar dibandingkan menurut perhitungan program.

Penginputan dan pengiriman data kesehatan keluarga dilakukan secara berjenjang mulai dari Bidan di desa, Bidan di Puskesmas Pembantu, Puskesmas, Kabupaten, Provinsi dan dikirim ke pusat. Setiap jenjang penginputan dan penerimaan data harus diverifikasi, divalidasi dan dianalisa untuk diolah menjadi informasi bagi pemegang kebijakan untuk membuat strategi yang berkualitas.

Masalah yang ditemukan di Sumba Timur adalah tidak tersedianya tenaga untuk menginput, mengirim dan menganalisa pencatatan dan pelaporan program kesehatan keluarga. Hal ini berdampak pada rendahnya suport data program, rendahnya cakupan dan rendahnya intervensi atau respon.

Adapun solusi yang diberikan adalah merekomendasikan tersedianya tenaga pengelola data kesehatan keluarga yang belum terisi sampai dengan Bulan Juni 2022. Persoalan ini yang dipandang sebagai masalah paling vital dalam menunjang tercapainya data pelayanan kesehatan keluarga di Kabupaten Sumba Timur yang berkualitas.


 

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *