Asean Dengue Day (ADD) Validasi Data Nasional

Penyakit Demam Berdarah Dengur (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan ditularkan/disebarkan oleh nyamuk Aedes sp. Penyakit DBD ditularkan oleh vektor nyamuk Aides Agpty dan terdapat di wilayah tropis termasuk Provinsi NTT.  Permasalahan global bahwa 2,5 – 3 milyar orang beresiko terserang penyakit ini, terutama penduduk yang tinggal di daerah perkotaan di negara tropis dan sub tropis, diperkirakan terdapat sekitar 50 – 100 juta kasus DBD per tahunnya dan sebanyaknya 500.000 kasus DBD memerlukan perawatan di rumah sakit, setiap tahunnya menyerang 90% anak – anak berusia di bawah 15 tahun. Rata – rata kematian kasus DBD mencapai 5% secara epidemik bersifat siklis (terulang pada jangka waktu tertentu). Hari Demam Berdarah Dengue ASEAN (ASEAN Dengue Daya) yang diperingati setiap tanggal 15 Juni yang bertujuan meningkatkan  komitmen bersama Negara – Negara di ASEAN untuk memperkuat kerjasama dan komitmen regional dalam upaya penanggulangan Dengue dan selanjutnya diselenggarakan setiap tahun oleh semua Negara Anggota ASEAN. Dalam rangka memperingati Asean Dengue Day maka dilaksanakan kegiatan validasi data nasional bagi pengelola program 34 Provinsi se Indonesia Kegiatan dilaksanakan selama 3 (tiga) hari mulai tanggal 4 – 6 Desember 2023 metode  luring  di Santika Bogor Hotel & Resort. Peserta dalam kegiatan pengelola program 34 Provinsi, tim Arbovirosis. Narasumber Direktur P2PM, Ketua Tim Arbovirosis, Tim Arbovirosis, Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Timur, PT Zamasco.

Kegiatan yang dilaksanakan : 

Hari I : Kedatangan Narasumber, Panitia dan Peserta Provinsi kemudian dilakukan registrasi

Hari II : Pembukaan kegiatan oleh Katimja Arbovirosis

Sambutan dan arahan sekaligus embuka kegiatan dengan resmi. Dalam sambutan tersebut disampaikan hal – hal sebagai berikut :  Perlu meningkatkan manajemen pencatatan dan pelaporandan kualitas data yang tepat, akurat dan real time dapat menggambarkan situasi sesungguhnya penyakit DBD di masyarakat sehingga pada akhirnya menghasilkan perencanaan strategis /upaya yang tepat untuk pencegahan dan penanggulangan DBD. Advokasi dan sosialisasi dilaksanakan secara terus menerus baik kepada Pemerintah untuk mendukung pelaksanaan program serta kepada masyarakat tentang informasi pencegahan dan pengendalian DBD. Melakukan inovasi – inovasi praktek baik dan mengadop hal – hal baru di daerah masing – masing untuk meningkatkan pencegahan dan penanggulangan DBD. Meningkatkan PSN 3 M Plus secara rutin dan melakukan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik di wilayah Daerah masing – masing Provinsi  serta meningkatkan tatalaksana DBD di fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat. Untuk mendapatkan data yang akurat maka diperluakan aplikasi sebagai penunjang pencatatan dan pelaporan salah satunya adalah SIARVI (Sistim Informasi Arbovirosis).

Hari III : Kepulangan semua Peserta

Rencana Tindak Lanjut

  1. Seluruh peserta melaporkan hasil pertemuan ke pimpinan masing-masing
  2. Pihak Dinas Kesehatan Provinsi senantiasa  memantau laporan – rekapituilasi Dengue dan Arbovirosis lainnya di wilayah masing-masing secara rutin dan cermat setiap saat atau pada waktu-waktu tertentu yang dianggap potensi menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD dan Arbovirosis lainnya.
  3. Terkait pernyataan point No. 2, mendorong Dinas Kesehatan Kab./Kota berdasarkan analisis situasi wilayah membuat Surat Edaran Bupati/Walikota dalam rangka upaya pencegahan dan pengendalian infeksi dengue (DBD) dan Arbovirosis lainnya di wilayah kerja masing-masing.
  4. Aplikasi SIARVI agar digunakan secara bijaksana  dan tetap memperhatikan segala sesuatu yang penting (update password secara berkala) agar terhindar dari penyalahgunaan dan hal-hal lain yang merugikan instistusi kesehatan dan kementerian/lembaga lainnya.
  5. Aplikasi SIARVI digunakan dan diisi data secara real time sesuai format yang terstandarisasi dalam Aplikasi SIARVI.
  6. Format excel yang terstandarisasi dalam Aplikasi SIARVI dengan segala perubahan (ditambah/dikurangi) sesuai kebutuhan, akan dilakukan melalui kaidahkaidah yang telah ditentukan.
  7. Data pencatatan dan pelaporan yang real time dalam Aplikasi SIARVI digunakan untuk melakukan tindakan lebih lanjut dalam  pengendalian infeksi dengue dan Arbovirosis lainnya      dan senantiasa      mengupayakan           menghindari fatalitas/kematian.

Dinas Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan Kab/Kota membangun komunikasi dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait sesuai data atau informasi yang diperlukan untuk analisa situasi yang akan diproses melalui Aplikasi SIARVI. Komunikasi dilakukan terhadap   Pemerintahan Daerah, RSUD, RS Swasta, Klinik Swasta, Praktek Dokter Mandiri (PDM), Balai Besar Teknologi Kesehatan Lingkungan Pencegahan Pengendalian (BBTKL-PP) dan Balai Teknik Teknologi Kesehatan Lingkungan Pencegahan Pengendalian (BTKL-PP).

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *